Nasib Manchester United Di Tangan Zlatan "Indiana Jones" Ibrahimovic
- Angel Valen
- Feb 20, 2017
- 2 min read

Ibrahimovic lagi-lagi mencetak gol krusial, memberi kesan kuat bahwa United terlalu bergantung kepada sang striker flamboyan.
Berselang kurang dari tiga hari setelah mengukir hat-trick perdananya bagi Manchester United, Zlatan Ibrahimovic kembali hadir sebagai juru selamat timnya dengan mencetak gol kemenangan 2-1 atas Blackburn Rovers di babak kelima Piala FA, Minggu (19/2).
Striker veteran Swedia itu tidak tampil starter kontra Blackburn, namun kebuntuan di lini depan memaksa Jose Mourinho mengeluarkan kartu asnya: Ibrahimovic. Benar saja, ia kemudian berhasil menuntaskan umpan Paul Pogba untuk memastikan laju sang juara bertahan ke perempat-final Piala FA dan akan ditantang Chelsea.
Itu adalah gol ke-24 Ibrahimovic di musim 2016/17, melanjutkan kebiasaannya yang selalu mencetak lebih dari 20 gol dalam sepuluh musim terakhir. Konsistensi ini terbilang istimewa lantaran Ibra melakukannya di empat negara yang berbeda bersama klub-klub top Eropa dan di saat usia terus menggerus fisiknya (tapi terbukti tidak).
Tak heran, Ibrahimovic menjuluki dirinya sendiri sebagai Indiana Jones, tokoh fiksi arkeolog yang gemar mengincar harta karun di setiap lokasi yang dijelajahinya. Dalam hal ini, Zlatan “Indiana Jones” Ibrahimovic sedang dalam petualangannya mencari trofi bersama United, setelah sukses mengoleksi beragam gelar di klub-klub sebelumnya.

"Bagi saya, setiap trofi terasa luar biasa. Di negara mana pun saya berkarier, saya selalu berhasil meraih gelar. Jika saya bisa memenangi sesuatu di sini, saya akan merasa sangat bahagia. Ke mana pun saya berkarier, saya selalu menang. Saya seperti Indiana Jones,” ungkap Ibra setelah memborong seluruh gol kemenangan 3-0 atas Saint-Etienne di leg pertama babak 32 besar Liga Europa tengah pekan lalu.
Ibra memang menjadi sumber inspirasi dan, tentu saja, sumber gol bagi United. Tidak ada pemain Setan Merah lain yang mampu mendekati catatan 24 golnya di semua kompetisi musim ini. Jumlah tembakan dan kreasi peluang Ibrahimovic di Liga Primer Inggis juga menjadi salah satu yang tertinggi di antara rekan setimnya.
Fakta tersebut menimbulkan kesan United memiliki ketergantungan kepada Ibrahimovic. Bahkan, di awal musim ini Mourinho mengakui bahwa nasib timnya di musim ini bergantung dari fit atau tidaknya Ibrahimovic. “Sebuah bencana,” jawab Mourinho lugas ketika mendapat pertanyaan soal dampak apa yang akan terjadi jika Ibrahimovic mengalami cedera.
Tahun ini, Ibrahimovic akan menginjak usia 36 tahun. Namun melihat performa tua-tua keladi yang ditunjukkannya, rasa-rasanya sang Indy Jones sepakbola belum akan berhenti beraksi sebelum menemukan harta karun yang diincarnya.
Jadi, harta karun apa yang akan ditemukan Ibrahimovic di akhir musim ini? Piala Liga, Piala FA, atau Liga Europa? Barangkali semuanya, jika Ibrahmovic berkehendak.