top of page
Search

Mengapa Ahok-Djarot Unggul di Pilgub DKI Putaran Pertama?

  • Writer: Angel Valen
    Angel Valen
  • Feb 16, 2017
  • 2 min read

Meski pemenang resmi Pilgub DKI baru akan ditetapkan awal Maret mendatang, sampai detik ini Ahok-Djarot telah dinyatakan unggul oleh seluruh lembaga survei melalui proses hitung cepat. Walau telah diduga sebelumnya, namun tetap saja, perolehan suara pasangan nomor 2 yang hampir mendekati 50% di tengah kasus hukum yang mendera dan kuatnya hantaman gelombang unjuk rasa, merupakan prestasi yang tidak boleh dianggap remeh. Ahok-Djarot Raup Suara Mengambang, Suara Agus-Sylvi ke Anies-Sandi Survei yang dilakukan Median tiga pekan lalu, menempatkan Ahok di urutan pertama dengan perolehan 29,8% suara, sementara berturut turut Anies-Sandi dengan 27,8% suara dan Agus–Sylvi 26,1%, dengan suara mengambang 16,3%. Jika ditotal suara Agus plus Anies, akan didapat suara kontra Ahok sebesar 53,9%. Bandingkan dengan 'quick count'. Mengutip salah satu lembaga survei, perolehan Agus dan Anies 39,91% plus 16,87% sama dengan 56,78% suara; 53,9% di survei banding 56,78%. Artinya suara kontra Ahok hanya memperoleh penambahan 2,88% dari undecided voters atau relatif tetap. Sementara Ahok-Djarot lompat jauh dengan mengambil 13,42% suara. Data juga menunjukkan bahwa, suara Agus turun hampir 4% dan posisinya jatuh ke posisi terbawah setelah sebelumnya sempat memimpin pada bulan November. Di saat yang sama suara Anies terus mengalami kenaikan hingga posisi kedua dan hanya berselisih 2% dari suara Ahok. Artinya dengan jumlah suara gabungan Anies dan Agus relatif tetap, saat suara Agus turun, suara Anies naik. Terbatasnya Pengaruh Politik Identitas Mengapa di tengah terpaan demonstrasi 411, 212 dan 112 yang bisa mencapai jutaan orang, suara Ahok tetap signifikan? Data kami menunjukkan bahwa hanya 35% penduduk Jakarta yang menjadikan isu agama (identitas) sebagai rujukan utama dalam memilih pemimpin. Artinya pemilih konservatif banding pemilih modern 35:65. Dari proporsi 35% tersebut, manuver Anies-Sandi jelang dan pasca aksi 212 yang lebih mendekat ke kanan, dengan ikut salat Subuh jelang aksi 212 dan bertemu Habib Rizieq, membuat pemilih konservatif di kubu Agus pindah ke kubu Anies. Data bulan Januari menunjukkan ada 35,5% responden yang menanggap kubu Anies lebih nampak dukungannya dalam gelombang aktifisme Islam dibanding dengan kubu Agus yang hanya 20,8%. Singkatnya Anies-Sandi dianggap lebih 'hijau' ketimbang Agus-Sylvie.


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • Facebook - Black Circle
  • Twitter - Black Circle
  • Pinterest - Black Circle
  • Instagram - Black Circle

© 2015 7WYN.COM. All rights reserved.

bottom of page