Profil Tim Piala AFF 2016: Indonesia

Timnas Indonesia mencoba optimistis menyongsong PIala AFF dengan segala keterbatasan yang ada di bawah kepemimpinan Alfred Riedl.

Setahun lebih vakum dari ajang internasional hingga pembatasan dua pemain dari tiap klub kompetisi kasta teratas mengiringi persiapan timnas Indonesia menyambut Piala AFF 2016, yang dimulai 19 November nanti di Filipina dan Myanmar.

Di bawah kepemimpinan pelatih Alfred Riedl, timnas Indonesia tetap mencoba optimistis menyambut turnamen dua tahunan ini. Riedl sendiri bukan wajah baru bagi timnas Indonesia atau pun Piala AFF itu sendiri.

Pelatih asal Austria tersebut akan melakoni kesempatan ketiga menakhodai tim Garuda di Piala AFF kali ini. Pada 2010, Riedl mampu membawa timnas Indonesia melaju ke final, namun pada 2014 Indonesia menilai hasil minor dengan tak lolos fase grup.

Riedl menilai timnas Indonesia saat ini layaknya 2010, di mana ia tak tahu sama sekali soal Indonesia namun berani menargetkan runner-up. Meski diiringi keraguan, timnas Indonesia sedikit melegakan dengan raihan hasil di laga uji coba.

Partai pertama usai sanksi FIFA dicabut dirayakan dengan kemenangan 3-0 atas Malaysia. Vietnam kemudian mampu diatasi Yanto Basna dan kolega 2-2. Kemudian, pada laga away pertama melawan Myanmar, skor imbang tanpa gol diraih timnas Indonesia.

Akhirnya laga uji coba terakhir timnas Indonesia sebelum Piala AFF dimulai diakhiri dengan kekalahan dari Vietnam, 3-2. Tapi, bisa dibilang penampilan Boaz Solossa cs tak buruk, apalagi sempat unggul dua kali dari Vietnam yang jadi tuan rumah.

Berada di grup maut, bersama tuan rumah Filipina, dan dua tim dengan gelar Piala AFF terbanyak (4), Thailand dan Singapura, timnas Indonesia mungkin tak lagi jadi unggulan. Terlebih setelah lama vakum dari ajang internasional.

Piala AFF sendiri belum pernah memberikan kenangan manis untuk timnas Indonesia, setelah empat kali masuk final, tak sekali pun Merah-Putih mampu mengakhiri laga dengan titel juara.

Lagi-lagi pilihan PSSI jatuh pada sosok Alfred Riedl. Sosok yang pernah membuat timnas Indonesia cukup dinikmati pada edisi 2010 namun tak bisa memberikan hal positif pada Piala AFF 2014.

Pelatih asal Austria ini sadar betul bagaimana Indonesia begitu antusias dengan yang namanya sepakbola. Namun belakangan dia mulai mengaku bahwa cukup heran melihat ekspektasi berlebihan dari masyarakat Indonesia.

Riedl punya selera dan pilihan pemain yang berbeda ketimbang dua kesempatan sebelumnya. Muda, punya potensi dan punya kemauan jadi pilihan pemain Riedl untuk Piala AFF kali ini. Sejumlah nama naturalisasi ditepikannya, juga pemain veteran langganan timnas yang sudah berumur.

Mantan pelatih timnas Vietnam itu kerap memberikan pembelaan pada performa anak asuhnya di laga uji coba yang sudah dijalani. Ia enggan menilai striker punya gap kualitas yang berbeda, tapi hanya masalah karakter. Ia juga tak sepakat jika gol lawan tercipta karena kesalahan pemain belakang semata.

Indonesia dan Riedl memang seakan berjodoh. Soal nasib di Piala AFF misalnya, catatan terbaik Indonesia hanya bisa menjadi runner-up turnamen antarnegara Asia Tenggara ini. Pun juga Riedl, yang hanya pernah menjadi runner-up bersama Vietnam (1998) dan Indonesia.

Boaz Solossa masih jadi striker lokal yang terbaik di Indonesia saat ini. Kepiawaiannya mengolah si kulit bundar kini diikuti dengan ketenangannya di lapangan dan jiwa pemimpin yang semakin nampak dari pria yang akrab disapa Bochi itu. Riedl pun tak ragu menjadikan Boaz kapten timnas Indonesia untuk Piala AFF ini.

Mencetak debut internasional pada usia 18 tahun, tak diragukan lagi Boaz jadi pemain yang paling kenyang pengalaman di skuat Merah-Putih saat ini. Ia pun jadi elemen penting dalam taktik Riedl -- yang meminta para pemain depan tak berhenti berlari untuk mencari bola.

Prakiraan Starting XI

Andritany Ardhiyasa; Benny Wahyudi, Yanto Basna, Fachruddin Wahyudi, Abduh Lestaluhu; Andik Vermansah, Bayu Pradana, Evan Dimas, Zulham Zamrun; Stefano Lilipaly; Boaz Solossa.