MOM Atletico Madrid VS Bayern Munich
- Angel Valen
- Sep 29, 2016
- 2 min read

Belum usai hiruk-pikuk konflik bekas cedera yang membuat Filipe Luis dipandang "lebay" oleh khalayak sepakbola, kini dirinya kembali membuat kita menggelengkan kepala.
Ups, kali ini bukan lagi soal perilaku aneh tersebut, melainkan sesuatu yang memang layak membuat kita menaruh perhatian lebih pada bek kiri berusia 31 tahun tersebut.
Ya, dalam bentrok besar hadapi Bayern Munich, Luis tampil eksepsional di lini pertahananAtletico Madrid untuk menahan semua gempuran yang dilancarkan sang raja Jerman.
Ia membuat pemain-pemain sekelas Thomas Muller, Franck Ribery, hingga Arjen Robben frustrasi menembus kokohnya pertahanan Los Rojiblancos.
Luis memang bukan pencetak gol semata wayang kemenangan 1-0 milik Atletico. Dirinya bahkan tidak memberi assist untuk gol yang dilesatkan Yannick-Ferreira Carrasco itu.
Namun mari berbicara soal porsi siginifkan Atletico di pertandingan ini, yakni bertahan. Jika biasanya Diego Godin atau Jan Oblak yang krusial menjaga jala Los Colchoneros tetap perawan, di partai ini Luis merupakan alasan utamanya.
Memiliki kecepatan yang lebih tinggi di antara bek-bek Atletico, keberadaannya krusial untuk menutup pergerakan para penyerang Bayern. Dengan sigap mantan Chelsea itu berhasil catatkan empat tekel sukses, tiga intersep, dan empat sapuan bola.
Akumulasi jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di antara bek-bek Atletico lainnya. Selain itu, Luis juga punya kontribusi besar dalam menyerang dengan jumlah dua tembakan, tiga kali menang duel area, tiga umpan diagonal tepat sasaran, dan jadi penyebab penalti untuk timnya di akhir pertandingan.
Pentingnya peran Luis pun semakin nyata, ketika kita menilik jumlah sentuhannya terhadap bola yang mencapai 69 kali. Bersama Gabi, ia hanya kalah dari Koke (88) sebagai pemain Atletico dengan sentuhan terbanyak di laga ini.
Apa yang ditunjukkan Luis dan kemenangan penting atas Bayern, kembali menegaskan bahwa Atletico yang jadi runner-up musim lalu masih jadi kompetitor kuat perebut gelar juara Liga Champions dengan modal pertahanan kokohnya.
Comments