Sejarah Hari Ini (16 Agustus): Afrika Selatan Lolos Piala Dunia Untuk Pertama Kali
- Angel Valen
- Aug 15, 2016
- 2 min read

Lima tahun sejak kembali ke FIFA, Afsel mencatat prestasi gemilang dengan lolos ke putaran final turnamen sepakbola paling bergengsi di dunia
Suporter Afrika Selatan tentu masih ingat betul pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 1998 versus Kongo, 16 Agustus 1997. Karena pada hari itu, Bafana Bafana memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kali setelah membekuk Kongo 1-0 di FNB Stadium, Johannesburg.
Kemenangan ini jelas mendapat sambutan meriah dari warga Afsel, mengingat mereka baru saja diterima kembali sebagai anggota FIFA lima tahun sebelumnya atau tepatnya pada 1992. Setelah hampir dua dekade disuspensi badan sepakbola dunia gara-gara masalah rasial,Bafana Bafana memainkan pertandingan internasional pertama pada 7 Juli 1992, dengan mengalahkan Kamerun 1-0 di Kings Park di Durban.
Tim ini kemudian melakoni kualifikasi Piala Afrika 1994 dan ditempatkan di Grup 5 bersama Mauritius, Zambia serta Zimbabwe. Sayang, mereka gagal melenggang ke putaran final setelah hanya menang sekali melawan Mauritius di laga tandang, lalu seri versus tim yang sama dan Zimbabwe di kandang. Dengan hasil tersebut, Bafana Bafana hanya finis peringkat tiga.
Usaha Afsel untuk mentas di turnamen mayor kembali lanjut di Kualifikasi Piala Dunia 1994, ketika mereka tergabung dengan Kongo, Libya dan Nigeria di Grup D. Tapi lagi-lagi mereka urung tampil lantaran hanya finis kedua di grup.
Pelan tapi pasti, sepakbola Afsel terus menanjak yang ditandai dengan menjadi kampiun Piala Afrika 1996 di rumah sendiri. Momen kegembiraan tidak berhenti sampai di situ, karena setahun setelahnya, Boys Boys kembali menorehkan catatan manis dengan menyegel tiket ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kali sepanjang sejarah.

Perjalanan Afsel ke Prancis, tuan rumah Piala Dunia 1998, tidak mudah. Berada di Grup 3 babak kualifikasi zona Afrika dengan Kongo, Zambia dan Zaire - sekarang Republik Kongo - Afsel mengantungi 13 poin hasil dari empat kali menang dan masing-masing sekali kalah serta imbang. Laga terakhir versus Kongo di rumah sendiri menjadi momen krusial bagi Afsel, karena gol semata wayang Masinga di hadapan 80 ribu suporter di stadion menjadi pembeda sekaligus meloloskan Bafana Bafana ke Prancis.
Sayang, kampanye tim yang ketika itu diarsiteki Philippe Troussier tidak berujung manis. Afsel kalah telak 3-0 dari tuang rumah Les Bleus di laga debut mereka, dan main imbang melawan Denmark serta Arab Saudi. Finis peringkat tiga Grup C di belakang Prancis dan Denmark, Afsel tak dapat melanjutkan langkah ke fase gugur.
Comments