Thomas Muller: Carlo Ancelotti Jangan Hanya Dinilai Dari Liga Champions

Meski berambisi menyapu bersih gelar yang tersedia, Muller menegaskan Liga Champions bukan satu-satunya ukuran sukses pelatih di Allianz Arena

Thomas Muller menegaskan musim debut Carlo Ancelotti bersama Bayern Munich seharusnya tidak dinilai dari sukses tidaknya di Liga Champions.

Sejak Jupp Heynckess meninggalkan Allianz Arena setelah mempersembahkan treble winnerspada 2013, suksesornya kerap dibandingkan dengan pelatih yang ditunjuk menukangi klub untuk kedua kali pada 2011 lalu.

Pep Guardiola bahkan dianggap gagal selama tiga musim mengarsiteki Philipp Lahm dkk meski Bayern menggondol gelar Bundesliga tiga musim konsekutif, gara-gara pelatih asal Spanyol itu gagal membawa pulang gelar dari kompetisi antarklub terelite Eropa.

Muller mengatakan, meski tim ingin menyapu bersih semua gelar, ia menilai keberhasilan klub tidak hanya diukur dari gelar tertentu.

“Target tim sama setiap tahunnya. Kami ingin memenangkan semuanya, tapi tidak dibingungkan dengan kesan bahwa semua yang terpenting adalah meraih treble.

“Ini perbedaan kecil tapi nyata. Target tim besar tapi - Anda tahu sendiri - semuanya tidak dapat diprediksi. Meski Anda main bagus Anda bisa kalah dan sebaliknya.”

Muller juga enggan menanggapi terkait rekor Ancelotti di Liga Champions lebih superior ketimbang Guardiola.

“Pep Guardiola juga bukan pelatih dengan rekor terburuk. Ya, benar, ia kurang satu gelar dan itu buruk, kalian benar! Saya lupa,” sindir Muller kepada mereka yang kerap mengkritik kegagalan Guardiola mempersembahkan trofi Liga Champions.

“Untuk subjek yang satu ini selalu sama - Anda perlu penampilan bagus dan sedikit keberuntungan.

“Tentu pelatih baru mungkin memiliki pendekatan berbeda. Apakah itu akan membantu kami di laga penting, saya harap demikian tapi tidak ada jaminan.

“Setiap tahun ada lima atau enam tim yang memiliki hak yang sama, yaitu menang.”