Ini Komentar Fellaini Setelah Disebut “Preman" oleh Howard Webb

Petualangan Manchester United di Europa League hanya mencapai 16 besar, setelah mereka disingkirkan Liverpool dengan agregat gol 1-3. Dua leg di Anfield dan Old Trafford berlangsung sengit, dan menghadirkan cerita tersendiri mengenai perilaku gelandang Setan Merah, Marouane Fellaini.

Pria jangkung asal Belgia itu dikritik habis-habisan oleh mantan wasit beken Premier League, Howard Webb, atas perilakunya terhadap Emre Can dan Dejan Lovren. Pada leg pertama jelang laga berakhir di Anfield, Fellaini terlihat menyikut Can dan bebas dari sanksi UEFA.

Lalu di leg kedua eks pemain Everton diberi kartu kuning oleh wasit karena menyikut bagian belakang kepala Lovren. Tanpa segan Webb menyebut Fellaini laiknya preman, dan menilai perilakunya tersebut seharusnya dihukum dengan kartu merah.

“Itu (tindakan Fellaini) salah satu hal untuk mengenalkan diri Anda pada sebuah laga, tapi hal lainnya menjadi preman di lapangan. Dari pekan ke pekan berikutnya dia tak bisa melewati laga tanpa secara kasar melayangkan tangannya ke wajah pemain lain,” kata Webb.

“Dia seharusnya dikartumerah, mudah dan sederhana. Dia selalu lolos tiap pekannya saya pikir orang tidak terlalu memperhatikannya,” lanjutnya.

Fellaini pun mengakui bahwa dirinya bermain mengandalkan fisik, tapi ia menolak disebut pemain yang kasar dan laiknya penjahat dalam sebuah laga. Fellaini menegaskan hanya ingin melindungi dirinya sendiri, dan memenangi perebutan bola dengan pemain lain.

“Saya tak ingin menyikut seseorang, saya hanya melindungi diri. Baiklah, saya bermain fisik, saya suka memenangi tantangan tapi saya bukan pemain yang kotor,” imbuh Fellaini.

“Saya suka memenangi perebutan bola ketika saya bermain. Di Inggris ada banyak perebutan bola yang mengandalkan fisik, jadi jika Anda ingin memenangi laga, Anda harus agresif dan memenangi perebutan itu. Saya tak pernah ingin mencederai pemain atau menjadi buruk, saya bukan seperti itu, saya hanya melindungi diri,” tegasnya.